ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Karena Karya dan hasil penelitian beliau digunakan sebagai rujukan dan dasar untuk penelitian-penelitian di Eropa dan dunia Barat sama seperti Ibnu Sina (Avicenna) dan Gabert yang karya dan hasil penelitiannya menjadi rujukan di dunia Barat.
Bahkan penelitian beliau tentang optik telah menjadi ilham bagi ilmuwan barat seperti Kepler dan Roger Bacon dalam membuat Teleskop dan Mikroskop. Yang mana dalam teleskop dan mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sulit dilihat oleh mata. Berikut Biografi, Karya-Karya Abu Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitaham (Al-Hazen), dan Kontribusinya bagi Sains dan ilmu pengetahuan.
Biografi Ali Muhammad AL-Hassan Al-Haitham atau Alhazen
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen merupakan kelahiran Iraq. Alhazen dilahirkan di Al-Basrah pada tahun 354 Hijriah atau 965 Masehi dan meninggal pada tahun 1039 Masehi di Kairo, Mesir. Alhazen merupakan ahli sains, matematika, filosofi, astronomi, dan polimath dari masa ke-emasan Kekaisaran Islam.
Masa muda Alhazen bertepatan dengan dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan Fatimiyah. Dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan Fatimiyah dimulai setelah keberhasilannya menguasi lembah Nil pada tahun 969 M, yang akhirnya Mesir dijadikan ibukota baru ke-Khalifahan Fatimiyah.
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen memulai pendidikan awalnya di Basrah. Pada awalnya, Alhazen menempuh pendidikan di Basrah untuk menjadi seorang pegawai negeri. dan Akhirnya, beliau pun diangkat menjadi menteri Basrah dan sekitarnya. Namun, saat menjadi menteri inilah beliau tidak senang dan akhirnya setelah melalui beberapa waktu untuk berfikir, beliau pun memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk matematika, fisika, dan ilmu-ilmu lainnya.
Alhazen pun akhirnya meninggalkan jabatannya sebagai menteri di Basrah dan akhirnya pergi ke Mesir untuk memperdalam ilmu-ilmunya. Disana Alhazen atau Ibnu Haitham melakukan penelitian-penelitian ilmiah diabawah naungan Al-Hakim. Al-Hakim adalah raja Ke-kahalifahan Fatimiyah. Namun, saat Alhazen diperintahkan mengatur aliran Nil beliau gagal dan akhirnya dipindahkan oleh Al-Hakim untuk jabatan Administratif. Tapi Alhazen berpura-pura gila karena beliau tidak percaya kepada Al-Hakim dan menurutnya Al-Hakim adalah orang yang berbahaya.
Setelah kematian Al-Hakim, Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham membuktikan dirinya bahwa selama ini beliau hanya berpura-pura gila. Menurut Al-Qifti, Ibnu Haitham menghabiskan sisa hidupnya di dekat Masjid Al-Azhar. Disana Alhazen menulis buku tentang matematika, mengajar, dan menghasilkan uang melalui menyalin buku.
Sebenarnya, ada berbagai versi mengenai biografi Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen. Seperti ada yang mengatakan beliau berpura-pura gila sejak di Basrah.
Untuk menghargai kontribusinya terhadap astronomi, nama beliau akhirnya di abadikan sebagai nama salah satu kawah di Bulan serta wajah beliaupun di abadikan sebagai gambar di salah satu mata uang Iraq.
Karya-Karya dan Kontribusi Abu Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen
Ilustrasi : Ibnu Haytham mengukur atmosfer
dan dihasilkan bahwa jaraknya ialah 55 mil.
Selama hidupnya Ibnu Haytham telah melahirkan berbagai karya-karya yang dituangkan dalam bentuk buku. Beliau telah menulis buku hasil buah pikirannya sekitar 200 Buku. Maka tak heran dan tak salah jika beliau disebut sebagai "Bapak Optik Modern, Bapak Fisika Modern, dan Bapak Metodologi Ilmiah". Namun, dari 200 buku karangannya, hanya 55 buku yang berhasil diselamatkan.
Salah satu karangan beliau yang terkenal adalah Bukunya yang berjudil Al-Manazir. Buku Al-Manazir ini disebut-sebut sebagai "Book of Optics". Ini dikarenakan buku ini merupakan kontributor terbesar dan data penelitian pertama yang menyangkut dengan bidang optik. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa latin pada tahun 1270 M. Buku ini juga merupakan pedoman dasar ilmuwan-ilmuwan barat dalam membuat peneitian-penelitian tentang optik. Hingga muncllah nama-nama besar seperti Kepler dan Roger Bacon yang menemukan teleskop dan mikroskop.
Ibnu Haitham merupakan orang yang pertama kali yang memberikan gambaran akurat tentang bagian-bagian mata dan cara kerjanya terhadap rangsangan cahaya. Selain itu, Ibnu Haytham juga disebut sebagai Bapak Metodolodi Ilmiah karena beliau merupakan orang pertama yang membuat sebuah hipotesis berdasarkan penelitian yang benar dan sesuai dilapangan. Dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa hipotesis perlu diuji melalui eksperimen diverifikasi atau bukti matematika, sehingga mengembangkan metode ilmiah 200 tahun sebelum diadopsi oleh para ilmuwan Eropa.
Kitab Ibnu Hytham
Dalam Bidang Matematika, Ibnu Haytham menemukan keterkaitan antara geometri dan aljabar yang kemudian disebut dengan analisis aljabar. Dalam teori bilangan, kontribusinya melibatkan pemecahan masalah dari congruences menggunakan apa yang sekarang dikenal sebagai Teorema Wilson.
Sementara dalam bidang astronomi dan astrofisika, Beliau menulis buku Mizan Al-Hikmah. Dalam Bukunya itu Alhazen membahas kepadatan atmosfer dan hubungannya dengan tinggi badan. Menggunakan teori ini, ia juga berusaha untuk mengukur tinggi atmosfer homogen. Ia memaparkan penjelasan rinci tentang struktur bumi dan juga membuat model gerakan planet-planet tanpa kontradiksi yang melekat yang hadir dalam model Ptolemy. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan yang bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issaac Newton mengetahuinya.
Karangan-Karang Beliau yang lain adalah :
Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;
Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi semua tempat;
Maqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan
Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi
0 Response to "Ilmuwan Islam Sang Bapak Modern Optik Yang Terlupakan"
Posting Komentar